Senin, 30 Januari 2012

Setelah Barca ditahan imbang 0:0 di kandang Villareal



Barcelona gagal menang melawan Villareal, yang membuat jarak mereka dengan Real Madrid menjadi 7 angka di klasemen. Memang masih ada 18 pertandingan lagi, yang berarti 54 angka yang masih tersedia untuk memperebutkan Trofi La Liga, namun kemungkinan Barcelona akan gagal meraih Trofi La Liga karena supremasi Real Madrid dalam merebut poin demi poin dari tim-tim hore La Liga lainnya cukup sulit ditandingi oleh Barcelona.



Menyinggung tentang Barcelona, rasa-rasanya yang ada di Top Of Mind penggila bola mayoritas pasti sosok pria kecil yang bernama Lionel Messi. Memang wajar Barcelona identik dengan Messi, namun jika boleh dikata jujur rasa-rasanya Messi bukanlah sosok yang dapat diidentikkan dengan Barcelona. Mengapa begitu? Karena Barcelona tanpa Messi mirip dengan timnas Spanyol (tentunya tanpa Messi) yang merajai Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010 kemarin. Sehingga saya berkesimpulan bahwa faktor Barcelona tanpa Messi (sebenarnya) tidak bergantung banyak dibandingkan Barcelona tanpa Xavi.

Mengapa Xavi? Karena kontribusinya baik di timnas dan klub lebih “riil” dibandingkan Messi. Xavi adalah metronome, konduktor ritme permainan Barcelona dan Spanyol. Xavi dan sedikit bantuan dari teman-temannya menegaskan kepada dunia bahwa apapun yang namanya strategi/taktik (seperti cattenaccio, kick and rush, counter attack, gerendel jerman, total football, samba / tango dll dsb) akan berjalan baik jika sebuah tim dapat mendominasi jalannya pertandingan (meskipun terkadang tidak dapat menang terus menerus). Dan dominasi itu ditunjukkan dengan penguasaan bola yang berada di atas rata-rata. Oleh karena itu, banyak yang terkejut ketika Messi ditunjuk menjadi pemain terbaik dunia 2010 padahal kontribusinya di Barcelona hanya sampai di semifinal Champion dan perempat final Piala Dunia 2010. Lebih miskin dibandingkan dengan Xavi yang mengantarkan Spanyol menjadi Juara Dunia 2010 di Afsel atau bahkan Sneijder yang berhasil merebut treble bersama Inter Milan meskipun hanya menjadi finalis Piala Dunia.
Kembali ke Messi, saya merasa cukup geli melihat ada pihak-pihak yang me-lebay-kan dirinya dengan mengatakan dirinya lebih hebat daripada pemain-pemain terbaik dunia sebelum-sebelumnya. Berikut ini adalah perbandingan buat Messi.

- Messi tidak lebih hebat daripada Pele (karena Pele -meskipun sama seperti Messi yang menjadi katak dalam tempurung dengan bermain hanya di benua Amerika dalam karirnya, namun- menyumbangkan 3 piala dunia bagi brazil)
- Messi tidak lebih hebat daripada Maradona (karena Maradona dengan kharismanya sendiri membawa Argentina menjuarai Piala Dunia 1986 dan melanglang buana bermain untuk banyak klub, dimana klub-klub tersebut menjadikan dirinya sebagai pusat permainan)
- Messi tidak lebih hebat daripada Ronaldo (karena Ronaldo meraih 2 Piala Dunia, dan berani bertualang pindah dari satu klub besar ke klub besar eropa lainnya)
- Bahkan Messi tidak lebih hebat daripada Samuel Etoo (yang setahu saya menjadi pemain pertama di dunia yang meraih treble selama 2 musim berturut-turut, 2008/09 bersama Barcelona dan 2009/10 bersama Inter Milan).

Namun perjalanan Messi masih panjang, dengan dirinya yang belum genap berumur 25 tahun, masih ada banyak waktu untuk menunjukkan kepada dunia (setidaknya kepada pihak-pihak yang meragukan kemampuannya). Jika seandainya Messi mampu meraih hal-hal berikut ini,  tidak ada orang di muka bumi ini masih meragukan kemampuannya:

1. Meraih trofi Champion dengan (minimal) 3 klub berbeda, seperti yang dilakukan Clarence Seedorf
2. Meraih treble bersama klub yang berbeda selama berturut-turut, seperti yang dilakukan Samuel Etoo
3. Meraih 5 trofi Champion, seperti yang dilakukan Alfredo di Stefano
4. Meraih 3 Piala Dunia, seperti yang dilakukan Pele
Jika memang dirinya seorang Messiah sepakbola seperti yang dikatakan oleh banyak orang, pasti dirinya sanggup mencapai hal-hal yang saya sebutkan tadi di atas. Itu hanyalah sebuah opini, bagaimana opini anda?

dari: http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/01/29/messi-kutu-kupret-yang-di-lebay-kan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar